Sejarah IoT

Konsep perangkat yang terhubung sendiri berasal dari tahun 1832 ketika telegraf elektromagnetik pertama dirancang. Telegraf memungkinkan komunikasi langsung antara dua mesin melalui transfer sinyal listrik. 

Namun, sejarah IoT yang sebenarnya dimulai dengan penemuan internet (komponen yang sangat penting) pada akhir 1960-an, yang kemudian berkembang pesat selama beberapa dekade berikutnya.
Ide untuk menambahkan sensor dan kecerdasan ke objek dasar juga sudah dibahas sepanjang 1980-an dan 1990-an (dan bisa dibilang ada beberapa yang jauh lebih awal), tetapi kemajuannya terbilang lambat karena teknologi yang belum siap. 

Pada masa itu, chip terlalu besar dan tebal dan tidak ada cara objek untuk berkomunikasi secara efektif.
Salah satu contoh IoT pertama yang benar-benar dapat dikenali sebagai perangkat IoT pertama di dunia ditemukan pada awal 1980-an di Carnegie Mellon University.
Sekelompok mahasiswa dari universitas itu menciptakan cara agar mesin penjual Coca-Cola di kampus mereka bisa melaporkan isinya melalui jaringan untuk agar mereka tidak perlu berjalan dan kecewa karena stok coke di mesin ternyata habis.
Mereka memasang sakelar mikro ke dalam mesin, menggunakan web pemrogram yang bisa melaporkan berapa banyak kaleng Coke yang tersedia dalam mesin tersebut dan apakah masih dingin jika mereka ingin mengambilnya.

Hingga akhirnya pada akhir abad ke-20, frasa “Internet of Things” diciptakan oleh Kevin Ashton. Meski demikian, butuh setidaknya satu dekade kemudian agar teknologinya dapat mengejar visi yang ia maksud.

Kevin Ashton, yang merupakan salah satu pendiri Auto-ID Center di Massachusetts Institute of Technology (MIT), pertama kali menyebutkan internet of things dalam presentasi yang dia buat kepada Procter & Gamble (P&G) pada tahun 1999. 
Ia ingin membawa ID frekuensi radio ( RFID) menjadi perhatian manajemen senior P&G, Ashton menyebut presentasinya “Internet of Things” untuk memasukkan tren baru yang keren di tahun 1999.

Pada awal abad ke-21, istilah “internet of things” mulai digunakan secara luas oleh media, dengan media seperti The Guardian, Forbes, dan Boston Globe mulai sering menyebutkannya. Minat pada teknologi IoT terus meningkat, yang mengarah pada Konferensi Internasional Pertama tentang Internet of Things yang diadakan di Swiss pada tahun 2008, di mana peserta dari 23 negara membahas RFID, komunikasi nirkabel jarak pendek, dan jaringan sensor.

Selain itu, beberapa perkembangan besar mendorong evolusi IoT. Salah satunya adalah lemari es yang terhubung ke internet yang diperkenalkan oleh LG Electronics pada tahun 2000, memungkinkan penggunanya untuk berbelanja online dan melakukan panggilan video. 

Perkembangan penting lainnya adalah robot kecil berbentuk kelinci bernama Nabaztag yang dibuat pada tahun 2005 yang mampu menyampaikan berita terbaru, ramalan cuaca, dan perubahan pasar saham.

Bahkan saat itu jumlah perangkat yang saling terhubung melampaui jumlah orang di Bumi, menurut Cisco.

Konsep ekosistem IoT, bagaimanapun, tidak benar-benar muncul sampai pertengahan 2010 ketika sebagian pemerintah China mengatakan akan menjadikan IoT sebagai prioritas strategis dalam rencana lima tahunnya.
Dengan pesatnya perkembangan ini, IoT diprediksi akan segera mendominasi dunia. Sebab teknologi ini secara drastis mengubah bagaimana cara bisnis dijalankan, cara hidup dijalani, dan cara masyarakat berfungsi secara umum. 

Organisasi maupun perusahaan menjadi semakin sadar akan potensi teknologi untuk meningkatkan operasi dan menjangkau konsumen melalui jaringan perangkat pintar yang terus-menerus terhubung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kekhawatiran dalam perangkat IoT apa sajakah?